Gaun feminin warna pastel sudah jadi ciri khas Yuna Ito. Namun gadis blasteran Amerika-Jepang ini mengaku gaya feminin baru dilakoninya sejak masuk dunia hiburan. Dulunya, ia malah sangat tomboi.
"Setelah dewasa, aku senang terlahir sebagai wanita yang bisa berdandan," seru Ito. "Kalau sedang tidak kerja, biasanya aku mengenakan pakaian santai. Tapi kalau sedang menyanyi lagu balada, makin feminin kostumnya, makin bagus," lanjutnya.
Ito mulai dikenal sejak tampil di film adaptasi komik populer, Nana. Dalam film yang dibintangi Mika Nakashima dan sederet bintang muda itu, Ito berperan sebagai Reira Serizawa, vokalis band Trapnest. Ito menyanyikan sendiri beberapa lagu soundtrack film rilisan 2005 tersebut dengan nama panggung Reira Starring Yuna Ito.
Single Endless Sorrow debutnya sempat meraih posisi dua di tangga lagu Oricon. Sebuah hal yang mencengangkan, mengingat namanya belum banyak dikenal orang. Apalagi total penjualan single ini nyaris mendekati angka 500 ribu kopi. Bahkan lagu tema utama Nana, Glamorous Sky yang dinyanyikan Mika Nakashima pun kalah laku.
Lagu balada dengan suara menggelegar memang jarang ada di Jepang, apalagi mengingat kulturnya terbatas pada idola remaja. Tak heran nama Ito langsung melejit. Sayang kesuksesannya bergantung pada pada promosi. Lagunya sukses hanya jika dipakai sebagai soundtrack.
Hal ini terbukti pada single keduanya, Faith/Pure Eyes yang hanya terjual 50 ribu kopi. Hanya sepersepuluh dari debutnya. Baru di single ketiga, Precious, Ito mulai naik. Tembang yang dijadikan soundtrack film Umizaru : Limit of Love itu laku sebanyak 220 ribu kopi.
Bagi lajang asal Los Angeles dan besar di Hawaii ini, meniti karir musik di tanah kelahiran ayahnya adalah mimpi yang jadi kenyataan. Ayah Ito, adalah blasteran Amerika-Jepang, sedangkan ibunya keturunan Amerika-Korea.
"Meski lelah, aku sangat suka pekerjaan ini. Sejak kecil aku bermimpi tampil di panggung besar dengan ribuan penonton menyorakiku," ungkap peraih artis pendatang baru terbaik versi Japan Gold Disc Awards 2006 ini.
Karena lancar bahasa Inggris, potensi Ito menembus kancah musik internasional memang besar. Tapi Ito sendiri tak punya ambisi besar. Untuk saat ini, Ito hanya ingin berkarir di Jepang dan Asia. "Aku ingin pulang ke Hawaii untuk bersama orang tuaku. Mereka adalah sosok yang paling mendukungku. Mereka tidak hanya menonton Nana, tapi juga semua klip video dan acara TV yang kuhadiri," sahutnya. (anj/bs)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment